Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Selasa, 26 Mei 2009

tugas Resume

Antisipatoris Pendidikan

Tak berlebihan kiranya jika dibilang,pada pendidikanlah tergantung naib dan masa depan bangsa kita.Maklum,dunia masa depan yang dipacu dengan globalisasi adalah dunia ilmu dengan pengetahuan .Pendidikan adalah sumber bagi ilmu dn pengetahuan.Bila bangsa ini melalaikan pendidikan,berarti ia juga menelantarkan ms depannya sendiri.Maka bersaman dengn merekahnya abad XXI,sepatutnya kita bertanya bagaimanakah pendidikan mencirikan dirinya,agar mampu menghdapi tantangan abad XXI nanti.
Pada era globalisasi anak harus disiapkn untuk menjadi tenaga yan terampil,siap pakai dan profesional di pasar tenaga kerja.Namun,periapan macam itu sama sekali tk voleh melupakan tujuan utama dan hakikat pendidikn,yakni membantu anak didik untuk menjadikan dirinya manusia yang mengahayati nilai-nili dan dapat menjdikan hidupnya mulai dan bermakna.Hal yang terakhir ini mlahan harus di dahulukan,sebelum membentuk anak menjadi tenaga yang termpil.
Dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan kita hendknya melihat jauh ke depan,memikirkan apa yang akan di hadapi anak cucu kita di masa mendatang.


TRANSFORMASI PENDIDIKAN:
Sekolah Indonesia Menuju Abad XXI
Setiap system pendidikan yang sehat selalu berusha memahami Zamannya dan berusaha pula memenuhi tuntutn-tuntutannya.Setiap system pendidikan yang dewasaselalu berusaha mempersiapkan masyarkat yang dilayaninya mengembangkan wawasan-wawasan baru untuk mengakomodasikan perubahan-perubahan yang tampak akan datang.Interksi antar sekolah dengan masyarakat seperti ini akan melahirkan watak yang dinamis pada system pendidikan.Dinamika ini tercermin pada perubahan-perubahan yang terjadi pada dan dilkukn oleh sekolah-sekolah yang terdapat dalam system pendidikan tadi.
Transformai pendidikan adalah perubahan wajah dan watak yng terjadi pada system pendidikan sebagai akibat dari interaksi ini.Sistem pendidikan kita pun telah mengalami ternsformasi ini.Sekolah-sekolah kita telah mengalami perubahan wajah dan watak dari zaman ke zaman.
Perubahan-perubahan ini tidak terasa selama kita menjalaninya.Kita baru sadar telah menjadi perubahan ini kalau kita menegok kebelakang,ke masa lalu.
Sekarang ini kita berada diambng millennium III.Kita sedang meninggalkan “Zaman lama”,dan sedang berjalan enuju “Zaman baru”.
Kata para ahli “Zaman baru” yng sedang kita tuju ini akan berbeda dari “Zaman lama” yang sudah kita tinggalkan.kalau pandangan-pandangan ini kita terima sebagai kebenaran,maka kita lalu bertanya: Tidakkah pendidikan kita,sekolah-sekolah kita harus mempersipkan diri untuk mennggapi perubahan-perubahan yang akan dtng ini?
Apakah pendidikan kita tidak wajib mempersiapkan untuk belajar menguasai berbagai pengetahuan dan ketrampilan yang akan di perlukan di “Zaman baru” nanti?Dengan kata lain,kita bertanya apakah belum tiba waktunya bagi kita untuk melakukan langkah-langkah dasar yang akan mendorong system pendidikan kita menata dirinya kembali,mentransformasikan dirinya menjadi system pendidikan baru yang mampu menjawab tantangan-tantangan dalam masyarakat baru yang akan datang.

Pendapat – Pendapat tentang Abad XXI
Menurut Prof.Lester Thurrow dari MasschusettsInstitute of Technology(MIT),sekarang ini kita sudah hidup dalam abad XXI.Dilihat secara ekonomis-historis,Abad XX sudah berakhir pada bulan November 1989 dengan jatuhnya tembok Berlin.Peristiwaa ini merupakan symbol dari berkhirnya abad XX,yaitu zman yang di tandai oleh persaingan antara kapitalisme dan komunisme.Sedangkan kelahiran abad XXI telah terjadi pada bulan januari 1993,ketika pasaran bersama Eropa muli berdiri secara resmi.aman ini di tandai oleh persainn ekonomi jenis baru,persaingan ekonomi yang berbeda dari persaingan – persaingan ekonomi sebelumnya.
Pandangan serupa juga dikemukakan oleh Prof.Peter F.Drucker,guru besar Social Science di Claremont Graduate School di California,Amerika Serikat. Menurutnya,kita sekarang ini sudah hidup dalam bad XXI, yang menurut pengamatannya telah muncul di tengah – tengah kita pada suatu ketika,antara 1965 – 1973 dahulu.
Dikatkannya bahwa kenyataan yang kita hadapi sekarang ini merupakan “kenyataan –kenyataan baru” yng berbeda dari kenyataan masa lampau,dan tidak mungkin kita hadapi dengan sikap dan cara - cara masa lampau.
Kalau pandangan Prof.Leter Thurrow dan Prof.Peter .F.D ini kita ikuti,mka kita sedang hidup dalam abad XXI.Arti nya sosok kehidupan yang akan dominant di masa mendatang sudah terlihat sejak sekarang.Arah perubahan yang akan terjadi di dunia sudah dpt di ketahui dri kecenderungan-kecenderungan yang terdapat dalam zaman ini.




Kecenderungan – Kecenderungan Baru
Secara global,apakah cirri-ciri pokok dari kehidupan dalam abad XXI mendatang?
Ada berbagai pandangan mengenai corak kehidupan dalam abad yang akan datang, Pertama, menurut Daniel Bell,kehidupan dalam masa mendatang akn di tandi oleh du kecenderungan yang saling bertentangan,yaitu kecenderungan untuk berintergrasi dlm kehidupan ekonomi,dan kecenderungan untuk berpecah belah(kecenderungan fragmentasi) dalam kehidupan politik.Kedua kecenderungan ini sudh menjadi kenyataan di berbagai daerah.
Integrasi ekonomi telah terjadi di Eropa dalam bentuk Europen Union(EU),di Amerika Utara dalam bentuk NAFTA(North American free Trade), di Asia Pasific APEC(Asian Pacific Ekonomi Corperation),dan di sia Tenggara dalam bentuk AFTA(Asen Free Trade Area).Dalam masa itu fragmentasi terjadi dimana-mana.
Ciri kedua dari kehidupan dalam abad XXI ialah bahw globalisasi akan mewarnai seluruh kehidupan di masa mendatang.Salah satu arti “globaliasi”ialah bahwa masalah-masalah tertentu,eperti pertumbuhan penduduk,maslah lingkungan,masalah kelaparan,masalah narkotika,msalah hak-hak asasi manusia di pandang sebagai persoalan-persoalan yang menyangkut nasib seluruh umat manusia.Dalam zaman globlisasi ini,tidak ada satu Negara pun yang dapat bersembunyi dari sorotan dunia dan menutup diri terhadap kekuatan –kekuatan global yang terdapat di eluruh dunia.
Salah satu akibat dari globalisasi ini ilah bahwa kehidupan ekonomi akan terjadi lebih terpadu,lebih terintergrasikan.Ekonomi Indonesia talah menjadi bagian dari ekonomi dunia.Ini berarti bahwa Indonesi menjadi bagian dari sutu pasar global,di mana barang jasa,modal,serta tenaga kerja berlalu lintas secara bebas.Salah satu akibat dari kenyataan ini ialah bahwa tenaga kerja Indonesi harus beraing melawan teng kerja dari Negara-negara lain.
Kemajuan teknologi menyebabkan pekerjaan-pekerjaan tertentu tidak diperlukan lagi,dan timbullah pekerjaan-pekerjan baru yang menuntut kecakapan baru.Contoh sederhana adalah komputer.Dengan masuknya computer dalam kehidupan kita,maka banyak tukang ketik kehilangan pekerjaan.Sekarang ini,hanya di kantor- kantor kota kecil saja masih dapat kita jumpai tukang ketik.Yang di butuhkan sekarang ialah operator komputer yang harus menguasai paling tidak empat atau lima program.Di pergunakaannya komputer sebagai alat mengajar di tahun-tahun mendatang akan mengharuskan guru-guru kita mempelajari cara-cara mengajar yang baru.Mereka yang tidak mampu menyesuaikan dengan teknologi pendidikan baru ini akan terlempar ke pinggir,ke sekolah – ekolah yang dapat di katakana “ketinggalan zaman”
Akibat dari situasi semacam inilah maka “pendidikan ulang” atau “pelatihan ulang” menjadi suatu keharusan untuk mempertahankan produktivitas dan untuk mengurangi pengangguran.
Perubahan yang paling drastis yang di timbulkan oleh teknologi baru ialah perubahan dalam struktur tenaga kerja.Makin tinggi tingkat teknologi produksi yang di pergunakan dalam suatu system ekonomi,makin tinggi pula tingkat pendidikan yang di tuntut dari para pekerja.Dalam suatu ekonomi yang seluruhnya mempergunakan teknologi tinggi dan teknologi menengah untuk kegiatan produksinya,tidak ada lagi tempat bagi tenaga kasar yang tidak terdidik.Semua pekerjaan sederhana yang bersifat rutin di lakukan oleh system produksi yang otomatis dan pekerjaan berat di kalukan oleh robot. Jadi,dalam msyarakat seperti ini jumlah tenag kerja terdidik yang di butuhkan sangat besar,sedangkan jumlah tenaga tak terdidik yang di butuhkan sangat kecil.
Dalam hubungan ini,suatu hal yang sangat penting untuk kita ketahui ialah bahwa kemmpuan memberikan “pendidikan ulang” atau “peltihan ulang” ini sangat berbeda antara Negara-negara industri maju dengan negara-negara yang sedang berkembang.Kalau negara-negara industri maju pada umunya tidak menjumapi kesukaran yang berarti dalam hal ini,maka Negara-negra yang sedang berkembang lainnya menghadapi suatu beban yang berat sekali.Kalau tidk menggunakan teknologi tinggi tau menengah produksi nasional dan pendapatan nasional tidak kan pernah meningkat secara berarti,sekaligus masuk ke dalam klasifikasi Negara yang tidak akan pernah dapat mendekati pendapatan nasinal yang dicapai negar-negara maju.
Di Negara kita ini,satu-satunya peluang untuk melahirkan tenaga kerj yang memadai untuk keperluan perkembangan industri dalam wktu yng cukup cepat ialah memberikan pendidikan tambahan kepad mereka yang sudah tamtan SMU atau SMK dalam bidang-bidang kejuruan yang dibutuhkan oleh industri kita yang sedang tumbuh.Kegiatan pendidikan tambahan atau “pendidikan ulang”seperti ini hanya dapat dilkukan mellui system pendidikan nonformal.Inilah yang justru tiadak/belum kita jumpai sekarang ini.
Perubahan yang paling berarti dlam abad XXI ini ialah kemudahan dalam komunikasi,melalui internet misalnya orang dapat berkomunikasi tentang apa saja,tanpa di sensor oleh siapa pun.Kemudahan ini banyak menimbulakan manfaat,tetapi juga menimbulkan berbagai mudarat.


Indonesia dalam Abad XXI
Bagaimanakah keadaan Indonesia dalam abad XXI yng sudah mulai berlangsung ini?
Pertama-tama yang jelas kita lihat bahwa Indonesia secara umum sudah menjadi bagian dari masyarakt dunia.Indonesia bukan lagi Negara terpencil ataupun memencilkan diri.Kecuali menjadi anggota PBB dan segenap badan-badan khusus,Indonesia juga menjadi tenaga penggerak dalam gerkan Nonblok(GNB).Dalam peristiwa-peristiw yang penting Indonesia tidak pernah berhenti berusaha untuk memberikan sumbangannya.Dalam persoalan Bosnia pun,Indonesia berusaha turut menjadi penengah,meskipun tidak berhasil.Jadi,makin teras betapa Indonesia makin menjdi bagian dari kehidupan global.
Dunia memperbandingkan kita dengan tetngga-tetangga kita,seperti singapura,Malaysia.Thailand,Brunei,dan Filiphina.Perbandingan yang dilakukan oleh masyrakat dunia ini biasanya meliputi empat bidang,yaitu ekonomi,pendidikan.politik,sert social budaya.
Pada Bidang Ekonomi.Terasa sekali keberadaan kit sebagi bagian dari ekonomi dunia.Posisi kita tidak terlampau jelek dalam aspek ini,meskipun belum setingkat Singapura dan Malaysia.
Jelas terlihat bahwa ekonomi kit sedang berkembang menuju ke ekonomi industri.Peranan sector pertanian dalam kehidupan ekonominasional makin menyusut.Akan tetapi,perkembangan dalam kehidupan industri terasa tidak merata.Dalam beberapa cabang industri,keberhasilan kita cukup membanggakn,tetapi dalam beberpa cabang industri lainnya perkembangan tidak cukup memuaskan.Salh satu sebeb dri kelemahan ekonomi kita sekarang ini ialah bahwa daya saing kita rendah,yang terutama di sebabkan oleh rendahnya mutu tenaga kerja kita.Tingkat pendidikan tenaga kerja terlalu rendah untuk dapat menopanglaju pertumbuhan dalam sector industri.
Pada Bidang Pendidikan,Dalam jangka panjang peningkatan mutu tenaga kerja kita hanya akan dapat dicapai melalui penyesuaian program pendidikan nasional kita dengan kebutuhan pengembangan ekonomi nasional.Peluang untuk meningkaykan mutu tenaga kerja dalam yang tidak terlampau lama adalah dengan mengembangkan system pendidikan nonformal bagi para lulusan SMU dan SMK,jika ini dapat diselenggarakan maka masih ada harapan bhwa dalam janka waktu yang tidak terlampau lama akan tercpai peningkatan mutu yang berrti dalam tenaga kerja kita.
Harus kita sadari bahwa secara umum kondisi duni pendidikan kita pada saat ini cukup memprihatinkan,sekalipun sudah banyak sekali kemajuan yang telah kita capai,tetapi dalam pandangan dunia luar system pendidikan kita kurang mampu mengikuti tuntutan yang muncul dari proses moderenisasi.
Dalam pada itu perlu kita sadari bahwa meningkatkan mutu tenaga kerja hanyalah salah satu fungsi saja dari system pendidikan nasionl kita.Disamping fungsi ketenaga kerjaan ini system pendidikan nasional kita juga mempunyai kewajiban untuk mencegah terjadinya pendangkalan kehidupan.Seperti telah dikatakan di atas,gaya hidup modern ini mengandung ekses-ekses yang harus kit luruskan.
Pada Bidang Politik.Dalam kehidupan politik,citra yang dimiliki masyarakat internasional tentang diri kita tidak begitu menggembirakan.Kritik yang dilancarkan terhadap diri kita dalam kehidupan politik ini berkisar pada tiga hal: masalah buruh,masalah hak-hak asasi manusia,dan masalah otonomi daerah.
Dilihat dari pihak kita sendiri bangsa Indonesia,persoalan yang kita hadapi dalam kehidupan politik kita ialah persolan pengembangan demokrasi.Cara kita mengamalkan demokrasi selama ini masih belum cukup dewasa,kita terlalu menekan formalisme,dn kurang memperhatikan substansi.
Dalam hubungan ini,tidak boleh kita lupakan bahwa pada akhirnya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan memerlukan stabilitas yang dinamis,ini hanya dapat dicapai dalam masyarakat yang memiliki kedewasan demokrasi.Hanya masyarakat yng sudh dewasa dalam berdemokrasi dapat menegakan suatu pemerintahaan yang berorientasi kepada potensi rakyat,kreativitas rakyat.Hanya pemerintah seperti ini yang dapat menimbulkan komitmen rakyat terhadap pembangunan nasional.
Pada Bidang Sosial –Budaya.Dalam kehidupan social budaya yang sangat tersa pada saat ini adalah masyarakat yang berubah.Kita ada dalam suatu transisi,suatu peralihan dari masyarakt feudal-agraris menuju ke masyarakat demokratis-industrian.Kita adalah masyarakat yang sedang jalani transformasi.Perliahsn ini telah melahirkan berbagai masalah misalnya urbanisasi,tata guna tanah,pengangguran,kesenjangan sosial,kriminal,dll.
Ini semua lahir karena kita tidak mempunyai pegangan yang jelas tentang,sedangkan patokan-patokan lama terasa tidak dapat lgi digunakan sebagai pegangan,sedangkan patokan-patokan baru belum dapat dirumuskan.Sebabnya ialah,karena kita belum benar-benar memahami sifat zaman baru,sifat zaman modern,atau globalisasi ini.

Tuntutan Globalisasi Terhadap Pendidikan Nasional Indonesia
Tidak boleh kita lupakan bahwa pendidikn yang baik selalu bersikap antisipatoris,yaitu mempersiapkan generasi muda untuk jenis kehidupan di masa mendatang,bukan untuk kehidupan masa kini.
Globalisasi secara populer berarti menyebarkan segla Sesutu secara sangat singkat cepat ke seluruh dunia.Globlisasi merupakan suatu proses yang bersifat dua arah.Globalisasi juga berarti melokanya hal – hal yang datang dari luar,proses lokalisasi terhadap kebisaan – kebiasaan yng datang dari budaya luar.
Gejala jenis lainnya dengn meluas nya buday internet di Indonesia ini juga merupakan bagian dari proses globalisasi.Kita memanfaatkan proses globalisasi untuk pembangunan bangsa dan negara raya.
Tranformasi sekolah Indonesia,di perlukan suatu program pendidikn yang bersifat perzonalied.Cara yang paling baik untuk tujun ini ialah memberikan kesempatan dan mendorong par sisw untuk memperoleh pengalaman – pengalaman pendidikan nonformal dan informal,di samping pendidikan formal yang mereka sebut sekolah.

Transformasi sekolah Indonesia.

Untuk membimbing para siswa mengenali diri sendiri danmengenali fitrah pribadinya dalam kehidupan,diperlukan suatu program pendidikan yang bersifat personalized.Ini yang tidak pernah atau jarang sekali kita lakukan di sekolah – sekolah kita.Jadi,kalau kita ingin mempersiapkan siswa-siswa kita untuk mengenali dirinya secara baik dan untuk memahami misi hidupnya secara baik pula,praktek pengajaran klasikal harus di lanjutkan dengan praktek personalized education.
Cara yang paling baik untuk tujuan ini ialah memberikan kesempatan dan mendorong para siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman pendidikan nonformal dan informal,di samping pendidikan formal yang mereka peroleh dari kurikulum sekolah.keberhasilan setiap manusia dalam hidupnya ditentukan oleh kemampuannya untuk memadukan hasil – hasil yang diperolehnya dari tiga jenis pendidikan tadi : formal,nonformal dan informal.
Philip H phenix(Colombia university) menulis suatu buku yang sekarang sudah terjadi suatu klasik yang secara khusus membahas pendidikan untuk memahami makna ini.Dalam buku ini,ia menekankan pentingnya kemampuan makna. Pengetahuan yang tidak bermakna (meaningless knowledge) tidak ada gunanya dan hanya menjadi beban hidup.Sebaliknya,pengetahuan yang bermakna (meaningfull knowledge) merupakan suatu yang bersifat fungsional dan berguna dalam kehidupan.Untuk menghindari hal ini,di anjurkannya suatu program pendidikan umum yang memberikan kemampuan kepada para siswa untuk menangkap berbagai jenis makna(meaning)yang terdapat dalam kehidupan. Menurutnya dalam kehidupan terdapat enam jenis wilayah makna yaitu,symbolics,empirics,esthetics,synnoetics,ethics,synoptics.
Dari rancangan pendidikan kita sekarang ini,yaitu rancangan yang semata-mata mengajarkan pengetahuan factual sampai ke rancangan pendidikan yang mengajarkan cara memahami berbagai makna,pendidikan yang mengajarkan nasionalisme yang dinamis dalam kesadaran tentang regionalisme dan “the word syistem” sampai kemapuan untuk mencari jenis modernitas yang sesuai dengan watak bangsa,terdpat suatu perjalan yang cukup panjang dan penuh liku.
Pekerjaan mentransformasikan sistempendidikan yang sungguh sangat besar ini,kita lakukan bersamaan dengan membenahi system politik kita,dari system politik yang otoriter dan feodalistik ke system politik yang demokratis dan egaliter.
Tugas nasional ini di persulit oleh kenyataan bahwa globalisasi mengubah pola jenis demkrasi yang tahan hidup(a viable model of democracy)


PEMBARUAN PENDIDIKAN INDONESIA :
Reformasi atau transformasi ?

Apabila kita tetap ingin mempertahankan rancangan pokok dari system pendidikan yang ada sekarang ini,maka yang kita lakukan ialah sekedar reformasi saja.kita mengadakan perbaikan disana sini,tetapi pada dasarnya sistem yang ada sekarang ini tetap kita pertahankan.Akan tetapi,kalau yang kita kehendaki adalah suatu system yang berbeda watak an wajahnya dari system yang adasekarang ini,maka yang harus kita lakukan ialah transformasi yaitu perpindahan dari watak satu ke watak yang lain,dan perpindahan dari wajah yang satu ke wajah yang lain.
Perpindahan sistem seperti ini akan menyangkut sendi-sendi dari system pendidikan yang kita miliki sekarang ini.komputer akan menjadi perlengkapan standar di sekolah-sekolah kita, dan akibatnya guru-guru kita harus memiliki computer literacy yang cukup tinggi.Mereka harus dapat belajar dari fasilitas-fasilitas online yang ada.Ini semua tidak akan menjadi secara mendadak tetapi akan berlangsung secara gradual,setapak demi setapak.Jadi transformasi pendidikan akan menjadi puncak dari berbagai reformasi yang kita laksanakan dalam bidang pendidikan.
Reformasi politik ialah sebagai upaya untuk memulihkan dan mengembangkan demokrasi dalam masyarakat kita, maka harus kita lakukan ialah membuat sekolah kita mampu mengajarkan demokrasi kepada para siswa.
Jadi,satu-satunya pilihan bagi kita ialah mengadakan perombakan secara mendasar terhadap sekolah kita.apa yang harus dirombak?dari kurikulum,cara mengajar,sampai ke suasana sekolahnya.Harus satu demi satu dan secara gradual.ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
Reformasi ekonomi ialah sebagai upaya untuk mengembangkan kehidupan ekonomi yang bersifat terbuka dan adil,mengutamakan meritokrasi dan mencegah penyalah gunaan koneksi serta mengupayakan timbulnya kehidupan ekonomi yang bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme.
Ada 3 hal yang harus dilakukan guru di sekolah yaitu :
1. Mendidik para siswa untuk menjauhi segenap praktek yang bersifat curang.
2. mengajarkan kemampuan untuk mengetahui nilai ekonomis dari segenap pengetahuan dan ketrampilan yang mereka kuasai.
3. Membiasakan para siswa untuk bersifat terbuka dalam melaksanakan tugas kelomopok.
Reformasi hukum mempunyai dua aspek,1 mengadakan perubahan terhadap sejumlah instrumen hukum yang sekarang ini berlaku dalam masyarakat kita. 2membuat selurauh lapisan masyarakat menghormati dan menaati semua hukum yang berlaku.Mengenai kedua aspek ini sekolah dapat mempersiapkan murid-murid untuk mempunyai rasa hormat dan taat terhadap hukum.Yang harus kita lakukan saat ini ialah mengubah ketaatan kepada perorangan dan lembaga ini menjadi taat kepada hukum itu sendiri sebagai norma.Yang ditanamkan pada anak-anak adalah ketaatan kepada orang tua dan guru.Kedua jenis tokoh ini merupakan personifikasi dari norma
Transformasi Sekolah


Kalau reformasi pendidikan kita telah mencapai taraf ini maka dapat dikatakan bahwa kita telah siap untuk menjadi transformasi pendidikan.
Sekolah ini harus berubah menjadi lembaga pendidika yang dengan sadar membimbing murid-murid untuk mengembangkan watak,kecerdasan,dan pengetahuan mereka.Pembinaan watak harus kembali menjadi persoalan sentral dalam pendidikan di sekolah kita.
Sikap mendewakan kecerdasan yang selam ini menjadi ciri utama sekolah-sekolah kita harus di tinggalkan.Kecemerlangan intelektual yang tidak di sertai kepekaan normatif harus di tolak,dan harus di pandang sebagai keberhasilan persial ,bukan kenerhasilan bulat.Transformasi pendidikan baru akan terlaksana kalau sekolah kita memberikan perhatian yang lebih besar kepada pendidikan untuk mengembangkan karakter dan watak,dari pada apa yang akan di lakukannya sekarang ini.



PERUBAHAN TATA NILAI,KETAHANAN NASIONAL,DAN PENDIDIKAN NASIONAL
Sketsa Sosok Problematik Nasional
Peta Problematic Nasional
Ada 6 bahaya domestic yang mengncam ketahanan nasional kita,khususnya ketahanan social kita ialah sebgai berikut :
· Ketidakadilan dan kesewanang-wenngan
· Rogansi kekuasaan,arogansi kekyan,dan arogansi intelektual
· Keberingasan social
· Perilaku social menyimpang
· Perubahan tata nilai
· Perubhan gaya hidup social






Di khawatirkan bahwa apaabila keenam bahaya atau ancaman ini tidak di lumpuhkan atau di jinakkan,mka masyarakat kita akan mengalami disintergrsi social yang bis berkembanng menjadi disintegrasi bangsa. Disamping itu ada dua bahay ncman yang datang dari luar yaitu :
· Ide-ide asing yang berbahaya
· Dampk globalisasi yang meliputi : persaingan budaya,instrusi budaya,dan badai informasi.
Persoalannya sekarang,pendidikan nasional yang bagaimanakah yang harus di berikan kepada generasi muda,agar tumbuh menjadi generasi yang mampu menghalau segenp bahaya dn ncman di atas dan dengan demikian menegakkan ketahanan sosial dan nasional kita.
Masalah perubahan atu transformasi tata nilai yang kita hadapi sekarang ini merupakan gbungn dari tiga masalah pembruan tata nilai,yaitu :
· Pembarun tata nilai pribadi
· Pembaruan tata nilai kelompok
· Pembaruan tata nilai bangsa
Artinya,perubahan atau transformasi tata nilai ini mengharuskan kita sebagai pribadi meninjau tata nilai pribadi kita masing-masing. Kita harus menentukan untuk diri kita sendiri,nilai-nilai apa yang harus di junjung tinggi dalam kehidupan pribadi kita. Di samping itu,dalam berbagai kelompok kita masing-masing kita juga harus melakukan peninjauan ulang terhadap nilai-nilai yang akan kita taati bersama dalam kehidupan kelompok.
Pada akhirnya,kita harus meninjau ulang pula nilai-nilai yang akan kita jadikan landasan dari kehidupan nasional,berbangsa,dan bernegara kita. Masalah transformasi tata nilai ini tidak akan mencapai penyelesaian yang mantap,apabila kita hanya meninjau ulang tata nili pribdi saja,atau tata nilai kelompok saja,atau tata nilai untuk berbangsa saja.
Masih ada satu masalah lagi mengenai trnsformsi tata nilai ini. Yaitu adanya kesenjngan antara tta nilai seperti yang tertulis dalam berbagai teks (tekstual value system),dengan tata nilai yang benar-benar kita taati dalam kehidupan sehari-hari(actual value system),baik dalam kehidupan pribadi kita maupun dalam kehidupan kita sebagai anggota kelompok atau dalam kehidupan kita sebagai warga negara.

Langkah-Langkah Penyelesaian Pokok
Apa yng harus kit laukan sekarang untuk keluar dari masalah yang melilit diri kita saat selama ini?
Kalau analisa di atas dapat diterima,maka ada dua langkah dasar yang dapat kita lakukan,yaitu pertama,menangani proses transformasi ini secra sadar dan cerdas, Dan kedua membudayakan toleransi dalam masyarakat kita.
Pemntapan proses transformasi tata nilai ini harus kit lkukan untuk menegaskan identitas atau jati diri kita,baik identits pribadi maupun kelompok dan bangsa. Ketidaan identitas diri yang mantap menyebkan kita bertindak kurang mantap,kurang percya diri kepada diri sendiri.Kemantapan identitas diri sebagai bangsa sangat kita btuhkan untuk dapat menghadapi bangsa dan budaya lain tanpa kekhawatiran dan kecurigaan.
Jadi,mslah penyelesaian transformasi tata nilai,penemun jati diri,dan menghilangkan arogansi ini,pada akhirnya adalah masalah kemauan moral dan kemauan politik.

Pendidikan Nasional
Perlu kita sadari bahwa secara realistic proses-proses yng di sebutkan di atas akan berjalan lambat. Tidak dapat di harapkan bahwa proses pemantapan transformasi tata nilai,perumusan identitas bangsa,dan menggantikn sikap arogan dengan sikap egalietr akan selesai dengan cept. Proses-proses tidak akan pernh selesai. Proses – proses ini akan berjalan terus. Kesinambungan proses-proses inilah yang akan membuat kita terus tumbuh sebagai bangsa.
Tugas mendidik generasi muda utnuk memahami masalah tata nilai,menemukan identitas mereka,dn menjauhkan diri dari rasa sombong bukan merupakan tugas tambahan.

PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI INDONESIA MENJELANG ERA REFORMASI DAN GLOBALISASI :
Pembinaan wawasan-sosio-cultural
Dalam keadaan kita sekaang ini setiap tenaga akademik-apapun bidang spesialisasinya-perlu memiliki “wawasn sosio-kultural”,yaitu wawasan mengenai watak lingkungan sosialnya dan mengenai kekuatan-kekuatan cultural yang menggerakan lingkungan social itu.Gerakan reformasi tumbuh karna dalam masyarkat kita terdapt kekuatan-kekuatan cultural yang menghendaki tatanan kemasyarakatan dan tatanan kenegaraan yang berbeda dari tatanan yang di rekayasa oleh “Orde Baru” kemarin.
Pada dasarnya gerakan reformasi kita sekarang ini mempuyai dua tujuan dasar, yaitu : 1.merehabilitasi dan mengembangkan demokrasi dlam kehidupan social dan politik di Negara kita,dan 2.Memberants korupsi,kolusi dan notisme sebagai persiapan untuk mengembangkan kehidupan ekonomi yang adil dan terbuka,di mana prinsip merittokrasi di letakan di atas koneksi politik.
Kedua tujuan ini dalam jangka panjang hanya akan dapat di capai apabila seluruh jenis system kemasyarakatan dan kenegaraan – sistem pemerintahan,peradilaan,pendidikan,dn sebagainya- di tinjau ulang,di sesuaikan dengan kedua tujuan di atas.

Tantangan Era Globalisasi
Dalam pada itu,kita sekarang ini hidup dalam era globalisasi. Mau tidak mau,suka tidak suka,kita harus bersiap diri untuk dapat menjawab segenap tantangan yang muncul dalam era globlisasi ini.
Jadi,kita sekarang ini menghadapi du jenis tantangan,yaitu tantangan reformasi dan tantangan globalisasi.

Tantangan di Bidang Politik
Tanpa system politik yang benar-benar demokratis,kita tidak akan dapat menghapus dominasi badan eksekutif terhadap badan yudikatif dan legislative,sehingga dengan demikian tidak ada kekuatan politik dalam masyarakat kita yang mampu mengawasi perilaku lembaga –lembaga,dan pejabat-pejabat eksekutif.
Tantangan di Bidang Ekonomi
Di bidang ekonomi khususnya di bidang ketenagakerjaan,globalisasi menuntut adanya retrainable knowledge workers. Ini hanya dapat tercapai kalau pada tingkat pendidikan dasar dan menengah,sekolah-sekolah kita berhasil mengajarkan The basics kepada siswa para siswa.Kalau ini gagal,maka kelompok tersebut tadi tidak akan muncul dalam masyarakat kita.
Tantangan di Bidang Sosial
Dalam kehidupan sosil budaya,globalisasi menuntut para warga untuk mampu memperthankan integrasi Masyrakatnya masing-masing melalui :
(1.)Pengembangan kehidupan yang bermakna
(2.)Kemampuan untuk memuliakan kehidupan itu sendiri
Bila dalam suatu masyarakat,kebanyakan anggotnya tidak memiliki kedua kemampuan ini,maka dalam era globalisasi ini masyarakat tadi akan terjerumus ke dalam kehidupan kemasyaraktan yang serba datar,dangkal,dan mekanistik.Maka,akan timbul pendangkalan kehidupan yang selanjutnya akan melhirkan kecenderungan depersonalisasi dan dehumanisasi
Tahap-Tahap Demokrasi : Pengalaman di Amerika Latin
Kta “demokrasi”telah di pergunakan untuk mengacu berbagai jenis system politik dan kemasyarakatan,dari system yang memang benar-benar ada di tangan rakyat –sampai ke system yang sebenarnya berwatak antidemokratis ,yaitu system yang tidak menggubris pendapat,pndangan,dan perasaan rakyat.
Untuk memahami keanekragaman dalam penggunaan istilah “demokrasi” ini,ada baiknya kalau kita pergunakan hasil-hasil studi yang sudah d tentang tahapan-tahapan demokrasi.Pengetahuan semacam ini akan membantu kita untuk mengetahui secar cermt ,di mana posisi kita sekarang ini dalam skal demokrasi yang sudah tersusun.
Peningkatan Demokrasi di Amerika latin
Di negara –negara latin Amerik Latin proses “deepening of democracy” ini meliputi langkah-langkah,yaitu :
· Democratizing politicl parties and locl governments
· Strengthening legislative and judical branches
· Empowering the poor
· Punishing corruption nd human rigaht abuse
· Subjecting the military to civilian control

Jadi,kita lihat adanya sutu dilemma di sini: Mana yang lebih penting bagi suatu masyarakat pada suatu saat? Memperdalam kesadaran demokrasi di masyarakat atau meningkatkan stabilits? Ini bukan pilihan yang gampang.Akan tetapi,bagaimanapun sukarnya pilihan itu kita tidak dapat terus menerus tidak membuat pilihan.Kalau kita benar-benar ingin mengembangkan demokrasi di negara kita, maka ada dua kemungkinan yang dapat kita lakukan,yaitu :
· Kita berusaha menciptakan keseimbangan yang sebaik mungkin antara upaya-upaya untuk memperdalam kesadaran demokrasi dengan upaya –upaya untuk menjaga stabilitas sosil,
· Atau kita bergerak bagaikn pendulum : mengutamakan pemantapan stabilits selama periode tertentu dan mengutamakan pendalaman kesadaran demokrasi pada periode berikutnya.

PENDIDIKAN TINGGI UNTUK MENCAPAI PROFESIONALISME DAN KEBERADABAN: Sebuah Model
Pendidikan nasional,dalam hal ini pendidikan tinggi,sekrang ini menghadapi persoalan : bagaimana caranya mendidik para mhsiswa kit agar mampu mengembangankan diri mereka menjadi manusia-manusia yang benar-benar professional dan beradab.

Sebuah Catatan tentang Profesional
Dalam masyarakat kita sekarang ini,kata “profesi”mengalami distorsi.Ada dua jenis distrosi.Pertama,kata profesi di anggap identik dengan pekerjan,dengan mata pencaharian .
Distrosi kedua ialah bahwa profesi di pandang sebagai keseluruhan pengetahuan dan keterampilan teknis yang harus di kuasi untuk melakukn suatu pekerjaan,dan tidak da hunbungannya dengan persoalan –persoalan etika yang melekat pada pekerjaan itu.
Jadi,sungguh suatu kesalahan besar kalau seseorang menganggap pekerjaan mengamen sebagai profesi .Seorang pemain musik yang baik,yang memiliki keahlian berkat pendidikan dan latihan –ltihan yang disiplin selama bertahun-tahun,tidak akan mengamen.Ia akan menyelenggarakan konser tau pagelaran yang di persiapkan dengan rapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar