Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics Myspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter GraphicsMyspace Glitter Graphics, MySpace Graphics, Glitter Graphics

Jumat, 27 Februari 2009

WCU dan FAJAR OPTIMISME DENGAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA

Banyak sekali lembaga perengkingan global yang melakukan penelitian, penilaian dan perenkingan untuk menentukan suatu perguruan tinggi masuk dalam World Class Universities (WCU)/perguruan tinggi bertaraf internasional, seperti Professional Ranking of World Class Universities; The Times Higher Education-QS World University Rankings; Sanghai Jia Tong Universities; NewsWeek dengan Top 100 Global Universitiesnya; Webometric ; G Factor; Wuhan University; Regional and National Rankings; European Union; dan lain sebagainya.



Akan tetapi yang paling dirujuk adalah THE dan QS; Shanghai Jia Tong University; dan Webometric. Lembaga-lembaga perengkingan global ini memiliki criteria, indicator dan bobot serta metodologi tersendiri dalam menghasilkan penilaian



Dari hasil rilis THE-QS yang terbaru, tiga universitas Indonesia (UI, ITB dan UGM) yang sebelumnya sudah masuk dalam tiga ratus besar memperbaiki posisi. Universitas Indonesia yang sebelumnya berada di urutan 395 dunia sekarang melompat sekitar 108 lompatan menempati urutan 287 dunia. Demikian juga ITB dan UGM, masing dari posisi 369 dan 360 pada tahun 2007, sekarang menempati urutan 315 dan 316 dunia.



Sementara itu tiga universitas yang masuk 500 besar dunia pada 2007, pada 2008 menjadi 500+. Universitas Airlangga menjadi 502 dunia. IPB tertahan di urutan sekitar 511 diatas Universitas Brawijaya yang diam-diam masuk urutan 512. Airlangga di urutan 530. Secara keseluruhan pencapaian ini, menimbulkan suatu fajar optimisme bahwa Indonesia bisa membangun dan mengembangkan suatu perguruan tinggi yang mutu dan kualitasnya bertaraf internasional.



Salah satu berita paling mutakhir berdasarkan hasil pemeringkatan Webometrics (sebuah lembaga pemeringkatan di Madrid, Spanyol yang didirikan atas inisiatif Cybermetrics lab, sebuah kelompok penelitian milik Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) sebuah lembaga penelitian terbesar di Spanyol) adalah tiga perguruan tinggi Indonesia masuk ke dalam 1000 universitas terbaik dunia. UGM pada urutan 623, ITB pada urutan 676, dan UI pada urutan 906. UGM dan ITB masuk dalam top asia, masing-masing di urutan 64 dan 71 Asia. Dan 33 universitas Indonesia masuk ke dalam 5000 universitas terbaik.



Menurut Dirjen Dikti, Frof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D dalam sidang pleno Rembuk Nasional Pendidikan, 23-25 Februari 2009 di Sawangan, Depok, pencapaian ini adalah berkat kerja keras segenap civitas akademika perguruan tinggi Indonesia, ditengah keterbatasan sumberdaya perguruan tinggi, terutama sumber dana. Dan nampak sekali lompatan perguruan tinggi dalam pencapaian dan pengakuan mutu dalam level international.



Kalau kita lihat misalnya endowment Fund perguruan tinggi saja misalnya yang dimiliki oleh beberapa WCU. National Association of College and University Business Officers (NACUBO) Endowment Study merilis pada tahun 2008, misalnya Harvard university memiliki dana abadi sebanyak 36,556,284,000 US$, Stanford University dengan nominal, 17, 200,000,000 US$, Massachusetts Institute of Technology dengan jumlah 10,068,800,000 US$.



Menurut Dirjen, kalau dilihat dari sisi sistem pendidikan tinggi (terdiri dari komponen System, Access, Flagship, Economic), seperti disampaikan oleh nara sumber QS pada Minggu (22/02) di Dikti, sebetulnya perguruan tinggi Indonesia dari 200 negara di dunia, sudah berada di peringkat 32.



Dan kalau dibagi per faculty level, sudah ada perguruan tinggi Indonesia, misalnya bidang Engineering dan IT, Institut Teknologi Bandung masuk dalam urutan 90 besar dunia, life Sciences and Biomedicine, Universitas Gadjah Mada sudah berada dalam urutan 106 dunia. Untuk Social Science, Universitas Indonesia berada di urutan 131 dunia. Natural Science, masuk urutan 143 dunia, Institut Teknologi Bandung. Arts and Humanities, masuk dalam urutan 173 dunia, Universitas Indonesia.



Departemen Pendidikan Nasional mendorong perguruan tinggi mencapai dan mempertahankan posisi WCU ini. Menurut Dirjen ini hanya sekedar proxi saja untuk melihat gambaran mutu pembangunan pendidikan tinggi di Indonesia. Mandat pertama perguruan tinggi di Indonesia, menurut Dirjen adalah tetap memberikan nilai tambah/jalan keluar bagi permasalahan pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar di mana perguruan tinggi itu berada. Bapak Menteri menyebutnya inilah akhlak sesungguhnya dari perguruan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar